Langsung ke konten utama

SEDERET JERITAN DI RUANG BACA



Tuan..
Tidur panjang kami kian terlelap
Menikmati sepi dan sunyinya ruang baca
Saat segelintir insan tak lagi menoleh
Saat sebagian insan dicandu instan

Tuan...
Dulu kami,
Menjadi jendela ilmu
Menjadi pengisi waktu  saat menepi di sudut ruang baca
Menjadi referensi utamamu dalam menuntut ilmu
Kamilah yang setia menemanimu kala tugas numpuk

Tuan..
Bangunkan kami dari tidur panjang ini
Jangan biarkan kami menikmati lelapnya sepi
Kami bosan berjejeran rapi dalam rak baca itu
Tidur bersama kejamnya debu pagi

Tuan...
Ada ribuan jeritan memecah sunyinya ruang baca itu
Seolah nyawa kami telah di renggut oleh perkembangan zaman
Menepi di sudut rak bersama debu
Terpenjara dalam susunan yang entah sampai kapan terbaca

Samata-Gowa, 24 Oktober 2017
Marwah Gama

Ditulis dan dikarang oleh :
Marwah Gama.. Penulis lepas artikel sekaligus perangkai sajak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat untuk semua yang tidak terlihat

  Di antara detik-detik yang retak, aku berjalan perlahan, mendekap usia yang menggigil di antara sela jemari. Malam-malam bertambah panjang, dan aku belajar diam, belajar membaca bisu di antara denyut jantung sendiri. Menuju ulang tahun, bukan pesta yang kutuju, melainkan lorong-lorong batin yang berselimut bayang. Aku adalah kapal kecil, menyusuri samudra waktu yang tak pernah benar-benar ramah, mengangkut patah yang diam-diam bertumbuh menjadi aku. Setiap tahun menambahkan sesuatu: sedikit lebih banyak kenangan yang lupa dibereskan, sedikit lebih banyak kehilangan yang disimpan rapat, sedikit lebih banyak keberanian untuk mencintai diri yang tak sempurna. Akan ada lilin, mungkin, akan ada tawa yang jatuh di antara gelas-gelas kosong. Tapi yang paling riuh adalah hening di dalam dada, merayakan semua perih yang tetap memilih bertahan. Dan malam itu, dalam sepi paling jujur, aku akan berbisik kepada bayanganku sendiri: terima kasih, telah tetap hidup meski berkali-kali ingin menye...

Tanpa Syarat

Hai orang baik. Apa kabar? Aku minta maaf karena pernah melukaimu begitu dalam, Membuatmu tak lagi bertahan dengan kisah yang pernah kita mimpikan untuk berakhir bahagia. Sebenarnya, Masih banyak hal yang belum sempat kuucapkan padamu, namun kita terlanjur dipisahkan oleh keadaan. Orang baik, Terima kasih telah membalas dendam dengan cara menghilangkan jejakmu dari pandanganku. Aku tahu,  Kamu hanya ingin memulihkan hati dengan tidak menampakkan dirimu dihadapanku lagi, aku paham. Satu hal, Jika saja engkau sempat membaca ini, aku sedang tersenyum untukmu. Aku tidak akan mungkin memintamu untuk kembali lagi bersamaku, karena aku masih sangat-sangat sadar diri bagaimana aku pernah membuatmu jatuh sejatuh-jatuhnya dulu. Kamu baik-baik ya, Aku yakin dia yang saat ini mendampingimu adalah pribadi yang jauh lebih baik dariku, meskipun katamu tidak ada orang yang lebih baik dariku. - Agustus, 2021🕊️

Unknown

Teruntuk perempuan yang diperlakukan seperti ratu oleh orang terkasih, selamat kamu termasuk perempuan terpilih dan kamu beruntung.  Lihat lah sebagian perempuan diluar sana yang mati matian menahan sakit sebab ditinggal orang terkasih sebelum tanggal ini.  Lihat lah mereka yang tengah bergelut dengan fikiran dan hati, dan lihat lah dari juli kemarin banyaknya perempuan dipaksa keras untuk mengikhlaskan seseorang yang begitu berarti dalam hidupnya.  01 Agustus 2021,  selamat memperingati hari patah hati bagi yang kurang beruntung:') Pinrang, MG Catatanmarwah12.blogspot.com