Oleh: Marwah Gama
Mencerahkan keceriaan
Menuang keihklasan
Menimbun kebencian
Membendung kesedihan
Dentang lonceng malam telah tiba
Sang waktu telah berlari menemui tanggal kelahiran
Mengiringi pertambahan usia
Hingga lajunya tak mampu kukendalikan
Hari ini kembali kukenang dengan sejuta harapan
Hari dimana orang tuaku tertawa sekaligus terharu
Hari dimana tangisku memecah kesunyian
Hari ini telah kutuju satu puncak tangga yang baru
Waktu alam terus menari dalam simfoninya
Usia telah didikte oleh-Nya
Setiap detiknya memakukan kita
Berada dipersimpangan jalan Tuhan atau jalan setan
Helai-helai yang memudar putih
Menyurukkanku pada lampu-lampu tengik
Yang kalian ubah menjadi indah
Dalam bayang jajaran lilin yang tak mampu kuhitung
Mengulang tahun kelahiran
Menapaki angka dua puluh dua
Menjajaki segala kedamaian
Menyuarakan kebahagiaan yang berseru
Menjawab segala tantangan
Membuka lembaran baru
Menaganalisa segala kenyataan
Untuk sisa jatah usiaku yang baru
Pahitnya kenyataan mengajariku arti kesabaran
Berbagai ujian hadir secara beruntun
Terkadang hanya tetesan air mata sebagai penawar kekecewaan
Terima kasih telah menghiasi kehidupan
Usia akan usai
Tetapi kenangan tak mesti harus kuakhiri
Rentang waktu terkadang mebuatku lupa
Akan segala kesyukuran atas nikmat sang pencipta
Kusaksikan doa-doa dari segala penjurus arah
Ucapan selamat ulang tahun datang silih berganti
Ribuan resapan makna telah kusajikan perihal hidup ini
Semoga yang tersemogakan senantiasa terukir cerah
Lantas apa yang harus kupersipkan?
Untuk Tuhanku…
Untuk kedua orang tuaku…
Untuk akhiratku…
Untuk masa depanku..
Untuk mereka masih yang peduli denganku…
Bismillah..
Satu kata penyejuk kalbu
Tersaji indah penuh hikmah
Terbungkus rapi bersemayam dalam kalbu
Teruntuk kalian yang masih peduli dan mengingatku…
Terima kasih atas segala doa-doa
Terima kasih atas segala harapan yang kalian gantungkan di pundakku
Terima kasih atas segala kebahagiaan dan kesedihan yang telah kalian ukir nyata
Samata, 28 April 2019
PARAGRAF 28 APRIL
Menurut kalian, tidak ada yang berbeda di hari ini. Tapi aku tau, ada yang lain di hari ini. 28 April merupakan hari istimewa dimana aku mulai menghirup segarnya dunia ini. Tiba sudah hari ini, hari yang akan selalu kukenang sepanjang masa. Hari yang sekaligus menambah usia dan mengurangi jatah hidupku di dunia ini. Kerikil-kerikil tajam telah telah memperkaya arti kehidupanku yang sesungguhnya. Manis madu cerita hidup yang tersaji membuatku tertawa lepas. Tapi, apa yang telah kuberikan kepada orang-orang yang telah tertawa sekaligus terharu menjelang kelahiranku?. Rasanya belum banyak yang kuperbuat untuk mereka, kini usiaku telah mencapai angka 21 tahun. Artinya, 21 tahun telah berlalu. Hari-hari lewat perlahan tapi pasti.
Mencerahkan keceriaan
Menuang keihklasan
Menimbun kebencian
Membendung kesedihan
Dentang lonceng malam telah tiba
Sang waktu telah berlari menemui tanggal kelahiran
Mengiringi pertambahan usia
Hingga lajunya tak mampu kukendalikan
Hari ini kembali kukenang dengan sejuta harapan
Hari dimana orang tuaku tertawa sekaligus terharu
Hari dimana tangisku memecah kesunyian
Hari ini telah kutuju satu puncak tangga yang baru
Waktu alam terus menari dalam simfoninya
Usia telah didikte oleh-Nya
Setiap detiknya memakukan kita
Berada dipersimpangan jalan Tuhan atau jalan setan
Helai-helai yang memudar putih
Menyurukkanku pada lampu-lampu tengik
Yang kalian ubah menjadi indah
Dalam bayang jajaran lilin yang tak mampu kuhitung
Mengulang tahun kelahiran
Menapaki angka dua puluh dua
Menjajaki segala kedamaian
Menyuarakan kebahagiaan yang berseru
Menjawab segala tantangan
Membuka lembaran baru
Menaganalisa segala kenyataan
Untuk sisa jatah usiaku yang baru
Pahitnya kenyataan mengajariku arti kesabaran
Berbagai ujian hadir secara beruntun
Terkadang hanya tetesan air mata sebagai penawar kekecewaan
Terima kasih telah menghiasi kehidupan
Usia akan usai
Tetapi kenangan tak mesti harus kuakhiri
Rentang waktu terkadang mebuatku lupa
Akan segala kesyukuran atas nikmat sang pencipta
Kusaksikan doa-doa dari segala penjurus arah
Ucapan selamat ulang tahun datang silih berganti
Ribuan resapan makna telah kusajikan perihal hidup ini
Semoga yang tersemogakan senantiasa terukir cerah
Lantas apa yang harus kupersipkan?
Untuk Tuhanku…
Untuk kedua orang tuaku…
Untuk akhiratku…
Untuk masa depanku..
Untuk mereka masih yang peduli denganku…
Bismillah..
Satu kata penyejuk kalbu
Tersaji indah penuh hikmah
Terbungkus rapi bersemayam dalam kalbu
Teruntuk kalian yang masih peduli dan mengingatku…
Terima kasih atas segala doa-doa
Terima kasih atas segala harapan yang kalian gantungkan di pundakku
Terima kasih atas segala kebahagiaan dan kesedihan yang telah kalian ukir nyata
Samata, 28 April 2019
PARAGRAF 28 APRIL
Menurut kalian, tidak ada yang berbeda di hari ini. Tapi aku tau, ada yang lain di hari ini. 28 April merupakan hari istimewa dimana aku mulai menghirup segarnya dunia ini. Tiba sudah hari ini, hari yang akan selalu kukenang sepanjang masa. Hari yang sekaligus menambah usia dan mengurangi jatah hidupku di dunia ini. Kerikil-kerikil tajam telah telah memperkaya arti kehidupanku yang sesungguhnya. Manis madu cerita hidup yang tersaji membuatku tertawa lepas. Tapi, apa yang telah kuberikan kepada orang-orang yang telah tertawa sekaligus terharu menjelang kelahiranku?. Rasanya belum banyak yang kuperbuat untuk mereka, kini usiaku telah mencapai angka 21 tahun. Artinya, 21 tahun telah berlalu. Hari-hari lewat perlahan tapi pasti.
Komentar