Langsung ke konten utama

Hari yang Munanti


Untuk: Nurhamzi Al-Hayat

Detak detik jam kian mengejar sang waktu
Terasa begitu mencekam
Ia bagai pesawat jet yang cepat berlalu
Mengangkut waktu silam

Waktu bisa menjadi sahabat
Waktu pula bisa menjadi musuh hebat

Namun, selama kita mempersiapkan diri
Dalam menghadapi segala kemungkinan
Waktu akan berteman dengan kita

Tetapi, ketika kita lalai
Dan hanya berleha-leha
Waktu akan menggilas kita

Selamat ulang tahun untukmu, sahabatku
Perjalanan waktu telah mengantarmu
Menuju pada usia yang lebih dewasa
Pandanglah masa depan dengan penuh bahagia
Singkirkan segala hambatan yang menghalangi tujuan hidupmu,
yakinlah cita-citamu akan tercapai
dan semoga Tuhan selalu Ridho terhadap segala ikhtiarmu

Sahabatku, hari ini adalah hari kelahiranmu
Usiamu suda menjajaki angka dua puluh dua

Harapanku...
Lupakanlah segala kegalauan masa lalumu
tataplah masa depan dengan gagah berani
tangkap setiap peluang yang ada
Tetaplah menjaga imanmu,
patuhilah nasihat orang tuamu
Tetaplah Istiqamah dijalan-Nya
Bersabarlah dalam menggapai cita-citamu
Tetaplah mencintainya dalam diam
Niscaya segala impianmu akan terwujud


  • Nb: Semoga Sarjana Tahun Ini


Samata, 09 Mei 2019
Marwah Gama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sendu dalam Sembab

Ma lam telah menggugurkan senja yang begitu indah Padanya; ia hanya berkutip dalam tepian hampa Menyisakan perempuan sendu dalam titisan malang Yang tersisa.... Hanyalah tatapan kosong Perjalanan hampa yang tiada tara Langkahnya terseok seok meniti kebenaran hakiki Menuju pada keabadaian yang suci Padanya; Pilu selalu hadir Sekucur tubuhnya begitu dingin Sendunya; Dia perempuan kuat Berjuang melawan deritanya Berjuang menahan kesakitan kesakitan yang sungguh diluar nalar Karir dan segala masa depannya sedang ia rangkul dengan kerasnnya. Dia perempuan yang masih lemah... Tak ada lagi yang sanggup melihatnya bersedih Tak ada lagi yang ingin menjumpainya dalam kemalangan Tak ada lagi yang mengharapkan tetesan air matanya Emge; 21 .14  

Tanpa Syarat

Hai orang baik. Apa kabar? Aku minta maaf karena pernah melukaimu begitu dalam, Membuatmu tak lagi bertahan dengan kisah yang pernah kita mimpikan untuk berakhir bahagia. Sebenarnya, Masih banyak hal yang belum sempat kuucapkan padamu, namun kita terlanjur dipisahkan oleh keadaan. Orang baik, Terima kasih telah membalas dendam dengan cara menghilangkan jejakmu dari pandanganku. Aku tahu,  Kamu hanya ingin memulihkan hati dengan tidak menampakkan dirimu dihadapanku lagi, aku paham. Satu hal, Jika saja engkau sempat membaca ini, aku sedang tersenyum untukmu. Aku tidak akan mungkin memintamu untuk kembali lagi bersamaku, karena aku masih sangat-sangat sadar diri bagaimana aku pernah membuatmu jatuh sejatuh-jatuhnya dulu. Kamu baik-baik ya, Aku yakin dia yang saat ini mendampingimu adalah pribadi yang jauh lebih baik dariku, meskipun katamu tidak ada orang yang lebih baik dariku. - Agustus, 2021🕊️

Unknown

Yang selalu dinanti kehadirannya.. Yang selalu diharapkan kesuksesannya.. Namun selalu menjadi beban bagi dirinya sendiri.. Enam huruf yang menyatu menjadi satu kata yaitu "SULUNG" Yah... Sulung Kalung yang disematkan dilehernya begitu tebal Beban yang terpikul dipundaknya sungguh berat Pikiran yang menggerogoti jiwanya begitu banyak Hingga kini... Si sulung begitu kritis menilai berbagai kekurangan Sampai suatu saat dia lupa bahwa kita menjajaki dunia yang tak sempurna, di isi oleh orang yang sempurna tetapi dengan entengnya menuntut sebuah kesempurnaan. Everybody's struggling, hardly. So, let's make it easier for one and another. Sulung, sindrom, dan bungsu adalah anugerah terindah dari sang Khaliq. Peran dan tugas dengan porsi yang sama.. di junjung sama-sama... 22.04 M.G