Langsung ke konten utama

Sepucuk Kedamaian dari Bongki Lengkese, Sinjai Timur

Sepucuk Kedamaian dari Bongki Lengkese, Sinjai Timur




Hamparan sawah yang menghijau telah menjadi saksi hadirnya KKN Angkatan 60 di Desa Bongki Lengkese, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. Kondisi desa yang letaknya jauh dari keramaian sontak membuat kami berpikir panjang untuk menetap selama 45 hari. Tak hanya itu, kebiasaan kami yang telah dimanjakan oleh canggihnya teknologi lambat laun akan pudar. Jaringan seluler serta akses menuju kota terbilang sulit telah telah menyudutkan kami sebagai anak milenial. Resah dan gelisah telah merasuki semangat kami akan hari esok. Namun, masyarakat Desa Bongki Lengkese terlihat ramah dan sangat welcome dengan kehadiran kami serta telah menaruh sederet harapan di pundak kami akan kesejahteraan desa tersebut.
Hari pertama, kami telah melakukan observasi dengan meninjau secara langsung Desa Bongki Lengkese.  Satu-persatu dari kami telah disadarkan akan indahnya kehidupan desa yang jauh dari keramaian. Kehidupan desa tentulah berbanding terbalik dengan kehidupan di kota, kondisi inilah yang justru menyejukkan hati serta memberikan sejuta kedamaian. Kebersamaan yang telah kami rajut dalam waktu yang terbilang masih singkat mampu mempererat solidaritas antar teman posko yang berasal dari jurusan yang berbeda.
Perbedaan ini memang telah menyatukan kami dalam merajut indahnya jalinan kebersamaan. Derasnya arus sungai yang menjadi sumber air masyarakat Desa Bongki Lengkese telah menjadi saksi awal kebersamaan kami yang penuh dengan lika-liku. Saat itu, kami hendak berkunjung ke rumah Bapak Desa Bongki Longkese yang letaknya jauh dari posko kami. Pada saat perjalanan pergi, kami nekad untuk menempuhnya dengan berjalan kaki secara bersama-sama sambil bersuka ria dan sesekali meenyapa masyarakat yang berapapasan dengan kami. Perjalanan pulanglah yang telah menggoreskan sederat pengalaman yang sebelumnya belum pernah ada. Lelahnya perjalanan kami terbayarkan ketika harus menyebarangi sungai dengan turun langsung karena akses jembatan yang terbilang masih jauh.
Jauh dari keramaian bukanlah masalah bagi kami KKN Angakatan 60 di Desa Bongki Lengkese. Nantikan sederet kebahagiaan yang akan kami ukir di lain hari.

Bongki Lengkese, 27 Februari 2019
Marwah Gama
(KKN Angakatan 60, Sinjai Timur)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat untuk semua yang tidak terlihat

  Di antara detik-detik yang retak, aku berjalan perlahan, mendekap usia yang menggigil di antara sela jemari. Malam-malam bertambah panjang, dan aku belajar diam, belajar membaca bisu di antara denyut jantung sendiri. Menuju ulang tahun, bukan pesta yang kutuju, melainkan lorong-lorong batin yang berselimut bayang. Aku adalah kapal kecil, menyusuri samudra waktu yang tak pernah benar-benar ramah, mengangkut patah yang diam-diam bertumbuh menjadi aku. Setiap tahun menambahkan sesuatu: sedikit lebih banyak kenangan yang lupa dibereskan, sedikit lebih banyak kehilangan yang disimpan rapat, sedikit lebih banyak keberanian untuk mencintai diri yang tak sempurna. Akan ada lilin, mungkin, akan ada tawa yang jatuh di antara gelas-gelas kosong. Tapi yang paling riuh adalah hening di dalam dada, merayakan semua perih yang tetap memilih bertahan. Dan malam itu, dalam sepi paling jujur, aku akan berbisik kepada bayanganku sendiri: terima kasih, telah tetap hidup meski berkali-kali ingin menye...

Rapuhnya Sajak Impian

Pelitnya bulan menyimpan cahayanya sendiri Bekunya bumi dalam nestapa Tegar terus menerjang diantara impian kelabu Menyusun langkah nan jauh Meninggalkan zona nyaman Mengikuti jejak jawaban yang engkau taburkan Sayatan pedang takkan membuat darahku jatuh meski hanya sebesar titik tirta Menemui sederet impian di sebarang Ibu; Impianku kini telah kutangguhkan Bangunan kokoh yang dengan susah payah kubangun kini telah roboh Saat sajak ini kugoreskan; Aku tidak lagi ada disana Aku tidak lagi mebersamai mereka Aku tidak lagi bersua saat rehat tiba Aku tidak lagi ada di kesibukan itu Ayah; Mentalku belum sekokoh bangunanmu Disenggol sedikit ia roboh Diasingkan sedikit ia pasti rapuh Ibu; Sabarku masih jauh beda denganmu Perasaanku masih sekedar rasa tanpa melibatkan logika Hatiku mudah hancur kala insan lain menaruh kebencian Ibu..Ayah; Percayalah, impianku tidak akan kutangguhkan lama Aku hanya butuh waktu untuk menganalisa mentalku Aku butuh butuh kete...

Tanpa Syarat

Hai orang baik. Apa kabar? Aku minta maaf karena pernah melukaimu begitu dalam, Membuatmu tak lagi bertahan dengan kisah yang pernah kita mimpikan untuk berakhir bahagia. Sebenarnya, Masih banyak hal yang belum sempat kuucapkan padamu, namun kita terlanjur dipisahkan oleh keadaan. Orang baik, Terima kasih telah membalas dendam dengan cara menghilangkan jejakmu dari pandanganku. Aku tahu,  Kamu hanya ingin memulihkan hati dengan tidak menampakkan dirimu dihadapanku lagi, aku paham. Satu hal, Jika saja engkau sempat membaca ini, aku sedang tersenyum untukmu. Aku tidak akan mungkin memintamu untuk kembali lagi bersamaku, karena aku masih sangat-sangat sadar diri bagaimana aku pernah membuatmu jatuh sejatuh-jatuhnya dulu. Kamu baik-baik ya, Aku yakin dia yang saat ini mendampingimu adalah pribadi yang jauh lebih baik dariku, meskipun katamu tidak ada orang yang lebih baik dariku. - Agustus, 2021🕊️