Langsung ke konten utama

Rapuhnya Sajak Impian



Pelitnya bulan menyimpan cahayanya sendiri
Bekunya bumi dalam nestapa
Tegar terus menerjang diantara impian kelabu

Menyusun langkah nan jauh
Meninggalkan zona nyaman
Mengikuti jejak jawaban yang engkau taburkan
Sayatan pedang takkan membuat darahku jatuh
meski hanya sebesar titik tirta
Menemui sederet impian di sebarang

Ibu;
Impianku kini telah kutangguhkan
Bangunan kokoh yang dengan susah payah kubangun kini telah roboh

Saat sajak ini kugoreskan;
Aku tidak lagi ada disana
Aku tidak lagi mebersamai mereka
Aku tidak lagi bersua saat rehat tiba
Aku tidak lagi ada di kesibukan itu

Ayah;
Mentalku belum sekokoh bangunanmu
Disenggol sedikit ia roboh
Diasingkan sedikit ia pasti rapuh

Ibu;
Sabarku masih jauh beda denganmu
Perasaanku masih sekedar rasa tanpa melibatkan logika
Hatiku mudah hancur kala insan lain menaruh kebencian

Ibu..Ayah;
Percayalah, impianku tidak akan kutangguhkan lama
Aku hanya butuh waktu untuk menganalisa mentalku
Aku butuh butuh ketenangan

Jiwa dan ragaku begitu berat meninggalkan kokohnya bangunan itu
Perasaan dan logikaku pun turut menolak
Alasannya; Ada deretan insan yang pantas kusebut keluarga

Deretan insan yang sedari awal selalu melebarkan sayapnya untuk menuntunku;
Mereka pantas kusebut guru
Itu karena telah memberiku pelajaran dan pengalaman berharga..

Ibu..Ayah;
Anganmu selalu kuindahkan
Restumu selalu kudamba
Do'a mu selalu kusemogakan dalam mencapai Ridho-Nya
Karena bahagiamu adalah bahagiaku



♡Sederet sajak untuk impian yang sedang ditangguhkan♡

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sendu dalam Sembab

Ma lam telah menggugurkan senja yang begitu indah Padanya; ia hanya berkutip dalam tepian hampa Menyisakan perempuan sendu dalam titisan malang Yang tersisa.... Hanyalah tatapan kosong Perjalanan hampa yang tiada tara Langkahnya terseok seok meniti kebenaran hakiki Menuju pada keabadaian yang suci Padanya; Pilu selalu hadir Sekucur tubuhnya begitu dingin Sendunya; Dia perempuan kuat Berjuang melawan deritanya Berjuang menahan kesakitan kesakitan yang sungguh diluar nalar Karir dan segala masa depannya sedang ia rangkul dengan kerasnnya. Dia perempuan yang masih lemah... Tak ada lagi yang sanggup melihatnya bersedih Tak ada lagi yang ingin menjumpainya dalam kemalangan Tak ada lagi yang mengharapkan tetesan air matanya Emge; 21 .14  

Tanpa Syarat

Hai orang baik. Apa kabar? Aku minta maaf karena pernah melukaimu begitu dalam, Membuatmu tak lagi bertahan dengan kisah yang pernah kita mimpikan untuk berakhir bahagia. Sebenarnya, Masih banyak hal yang belum sempat kuucapkan padamu, namun kita terlanjur dipisahkan oleh keadaan. Orang baik, Terima kasih telah membalas dendam dengan cara menghilangkan jejakmu dari pandanganku. Aku tahu,  Kamu hanya ingin memulihkan hati dengan tidak menampakkan dirimu dihadapanku lagi, aku paham. Satu hal, Jika saja engkau sempat membaca ini, aku sedang tersenyum untukmu. Aku tidak akan mungkin memintamu untuk kembali lagi bersamaku, karena aku masih sangat-sangat sadar diri bagaimana aku pernah membuatmu jatuh sejatuh-jatuhnya dulu. Kamu baik-baik ya, Aku yakin dia yang saat ini mendampingimu adalah pribadi yang jauh lebih baik dariku, meskipun katamu tidak ada orang yang lebih baik dariku. - Agustus, 2021🕊️

Unknown

Yang selalu dinanti kehadirannya.. Yang selalu diharapkan kesuksesannya.. Namun selalu menjadi beban bagi dirinya sendiri.. Enam huruf yang menyatu menjadi satu kata yaitu "SULUNG" Yah... Sulung Kalung yang disematkan dilehernya begitu tebal Beban yang terpikul dipundaknya sungguh berat Pikiran yang menggerogoti jiwanya begitu banyak Hingga kini... Si sulung begitu kritis menilai berbagai kekurangan Sampai suatu saat dia lupa bahwa kita menjajaki dunia yang tak sempurna, di isi oleh orang yang sempurna tetapi dengan entengnya menuntut sebuah kesempurnaan. Everybody's struggling, hardly. So, let's make it easier for one and another. Sulung, sindrom, dan bungsu adalah anugerah terindah dari sang Khaliq. Peran dan tugas dengan porsi yang sama.. di junjung sama-sama... 22.04 M.G