Langsung ke konten utama

Media Social Free Day

Mengamati kecanggihan teknologi yang kian meningkat saat ini, begitu besar pengaruh yang terkontribusi dalam keseharian masyarakat Indonesia pada umumnya. Peningkatan kecanggihan teknologi informasi yang terkandung dalam media sosial memberikan dampak positif dan negatif. Dalam sisi positif, media sosial adalah alat yang mampu menghubungkan komunikasi orag-orag yang berjauhan melalui surat elektronik seperti layanan E-mail dan G-mail. Bahkan di era modern ini, layanan maupun aplikasi seakan berlomba-lomba untuk memperbaharui aplikasi ataupun layanannya. Saat ini, layanan E-mail dan G-mail telah di geserr posisinya oleh beberapa aplikasi media sosial seperti BBM, Instagram, Line, Telegram, WeChat, Whats APP dan beberapa aplikasi penghubung komunikasi canggih lainnya. Masyarakat kini sangat mudah dalam mengakses informasi-informasi. Bahkan layanan sosmed seolah menajdi kebutuhan utama di setiap kalangan. Mulai dari kalangan anak-anak hingga kalangan dewasa sekalipun. Hal ini di karenakan banyaknya alat informasi yang bisa memuat layanan media social dengan harga yang relatif murah, sehingga semua orang dengan mudah bisa memilikinya salah satunya adalah alat informasi berbasis Android. Melalui alat tersebut, maka teknologi informasi kini lebih cenderung mengarah ke sisi negative. Seperti yang telah di bahas di artikel sebelumnya bahwa media sosial adalah telah mencetuskan budaya baru yang sudah mengakar dan mulai menjalar ke setiap kalangan. Teknologi informasi yang semakin canggih seolah telah menutup mata dan telinga sebagian kalangan. Orang-orang  merenggangkan tali silaturrahmi bahkan ironisnya lagi bisa memicu perselisihan. Di mana-mana kita bisa menyaksikan ketimpangan komunikasi. Bahkan saling menegur pun susah. Betapa tidak, tunduk dan terbawa arus oleh layanan  canggih sehingga menghanyutkan suasana saling sapa dan senyum. Jangankan menyapa, menoleh ke kiri dan kanan pun sepertinya begitu sulit. Semua karena derasnya arus teknologi. Oleh karena itu, dalam menyikapi hal tersebut  “Socia Media Free Day” dalam konsepnya hadir sebagai solusi pertama dalam menuntaskan masalah teknologi saat ini, dalam penerpannya pula di harapkan mampu meminimalisir budaya menunduk dan mengembalikan budaya saling sapa.

Makassar, 7 Mei 2017
Marwah Gama @Marwah_Gama
Marwahgama455@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sendu dalam Sembab

Ma lam telah menggugurkan senja yang begitu indah Padanya; ia hanya berkutip dalam tepian hampa Menyisakan perempuan sendu dalam titisan malang Yang tersisa.... Hanyalah tatapan kosong Perjalanan hampa yang tiada tara Langkahnya terseok seok meniti kebenaran hakiki Menuju pada keabadaian yang suci Padanya; Pilu selalu hadir Sekucur tubuhnya begitu dingin Sendunya; Dia perempuan kuat Berjuang melawan deritanya Berjuang menahan kesakitan kesakitan yang sungguh diluar nalar Karir dan segala masa depannya sedang ia rangkul dengan kerasnnya. Dia perempuan yang masih lemah... Tak ada lagi yang sanggup melihatnya bersedih Tak ada lagi yang ingin menjumpainya dalam kemalangan Tak ada lagi yang mengharapkan tetesan air matanya Emge; 21 .14  

Tanpa Syarat

Hai orang baik. Apa kabar? Aku minta maaf karena pernah melukaimu begitu dalam, Membuatmu tak lagi bertahan dengan kisah yang pernah kita mimpikan untuk berakhir bahagia. Sebenarnya, Masih banyak hal yang belum sempat kuucapkan padamu, namun kita terlanjur dipisahkan oleh keadaan. Orang baik, Terima kasih telah membalas dendam dengan cara menghilangkan jejakmu dari pandanganku. Aku tahu,  Kamu hanya ingin memulihkan hati dengan tidak menampakkan dirimu dihadapanku lagi, aku paham. Satu hal, Jika saja engkau sempat membaca ini, aku sedang tersenyum untukmu. Aku tidak akan mungkin memintamu untuk kembali lagi bersamaku, karena aku masih sangat-sangat sadar diri bagaimana aku pernah membuatmu jatuh sejatuh-jatuhnya dulu. Kamu baik-baik ya, Aku yakin dia yang saat ini mendampingimu adalah pribadi yang jauh lebih baik dariku, meskipun katamu tidak ada orang yang lebih baik dariku. - Agustus, 2021🕊️

Unknown

Yang selalu dinanti kehadirannya.. Yang selalu diharapkan kesuksesannya.. Namun selalu menjadi beban bagi dirinya sendiri.. Enam huruf yang menyatu menjadi satu kata yaitu "SULUNG" Yah... Sulung Kalung yang disematkan dilehernya begitu tebal Beban yang terpikul dipundaknya sungguh berat Pikiran yang menggerogoti jiwanya begitu banyak Hingga kini... Si sulung begitu kritis menilai berbagai kekurangan Sampai suatu saat dia lupa bahwa kita menjajaki dunia yang tak sempurna, di isi oleh orang yang sempurna tetapi dengan entengnya menuntut sebuah kesempurnaan. Everybody's struggling, hardly. So, let's make it easier for one and another. Sulung, sindrom, dan bungsu adalah anugerah terindah dari sang Khaliq. Peran dan tugas dengan porsi yang sama.. di junjung sama-sama... 22.04 M.G