Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Menembus Kegelapan

Aku adalah kegelapan.. Sendiri dalam gelap Berjalan menapaki kejamnya kehidupan Menelusuri pahitnya kenyataan Melangkah dalam ketidakpastian arah Mendekam bersama jejak pilu Aku tetap berjalan Meski jalanku berseok-seok Menempuh lika-liku jalan terjal Mencari secercah cahaya keabadian Menemukan sederet kebenaran hakiki Aku tetap melangkah Mencari penerangan dalam kegelapan Menentramkan jiwa yang suci Menemukan arti kehidupan sejati Samata-Gowa, November 2017 Marwah Gama

Pulanglah Nak

Di tengah keheningan malam, seorang ibu yang berusia setengah abad duduk termenung ditemani secangkir seduhan kopi hangat dan sepotong pia beralaskan piring mungil. Seketika beliau menoleh ke samping kiri tepat pada sebuah gambar yang telah terbingkai indah dilengkapi kaca. Potret seorang gadis dengan alis tebal berkerudung merah muda lengkap dengan senyuman yang semakin memperjelas kedua lesung pipinya. Dalam tatapannya, beliau tiba-tiba saja meneteskan air mata sambil mengelus dada pertanda ada sebongkah rindu yang terpendam di hatinya. Betapa tidak, potret gadis itu adalah buah hati satu-satunya yang telah dibesarkannya seorang diri. Buah hati yang kini telah pergi meninggalkannya demi mengejar impian. Kepergiannya 2 tahun silam begitu berat untuk dilepaskan. Namun apalah daya, demi melihat putrinya sukses dan bahagia, dia rela melepaskannya. Sesekali seduhan kopi hangat yang tersaji di depannya di minumnya. Namun tetap saja matanya selalu tertuju pada potret gadis itu. S

Rangkaian Rindu

Kubiarkan pena ini menari lepas diatas kertas Merangkai kata demi kata hingga menjadi kalimat indah tentangmu Menyuarakanmu di setiap bait Terselipkan sebaris angan mengiringi langkahmu yang tak mampu kujangkau Dalam sajakku… Sepercik Tanya selalu hadir Ke mana jiwa yang selalu ku damba ? Ke mana jiwa yang selalu memberiku kesejukan kalbu ? Ke mana jiwa yang pernah mengisi album kenanganku ? Sungguh tega.. Kau hadir, kau ada, lalu kau pergi tanpa jejak Hati bagai kau sayat Kenangan telah kau hancurkan Pedih perlahan terlukiskan Kini… ada reruntuhan rindu menyelimuti kepergianmu Beralaskan puing harapan yang tiada bertepi Dan lagi… sepucuk Tanya terangkai, akankah rindu ini berakhir dalam duka ? *MarwahGama* Makassar, 09 Juli 2017

Hidup Dalam Pengorbanan

Hidup di tengah keluarga sederhana adalah sebuah anugerah terindah yang telah tersaji nyata dalam mengarungi kerasnya kehidupan. Keadaan seperti itulah yang menyadarkanku mengenai akan arti dari sebuah kesederhanaan yang selalu menyajikan kebahagiaan. Terlahir dari sepasang insan yang merajut kasih sayang hingga mengantarkanku menggapai segala mimpi dan angan. Ayahku adalah seorang petani di sawah yang mengumpulkan pundi-pundi rupiah di bawah kejamnya terik matahari. Beliau seorang pekerja keras dan sangat bertanggung jawab terhadap keluarga. Ibuku adalah seorang perempuan hebat yang mengurusi urusan rumah tangga serta marawat dan membesarkanku bersama kedua adikku. Pengorbanan mereka sungguh sangat berarti, bahkan mereka rela mengambil sebuah resiko besar demi ketiga putrinya ke gerbang kesuksesan. Hal itulah yang menjadi inspirasi dan motivasi terindah sehingga perjuangan itu selalu ada. Menjadi anak pertama tentunya harus memiliki cara pandang dan bersikap layaknya sang motiv