Kubiarkan pena ini menari lepas diatas kertas
Merangkai kata demi kata hingga menjadi kalimat indah tentangmu
Menyuarakanmu di setiap bait
Terselipkan sebaris angan mengiringi langkahmu yang tak mampu kujangkau
Dalam sajakku…
Sepercik Tanya selalu hadir
Ke mana jiwa yang selalu ku damba ?
Ke mana jiwa yang selalu memberiku kesejukan kalbu ?
Ke mana jiwa yang pernah mengisi album kenanganku ?
Sungguh tega..
Kau hadir, kau ada, lalu kau pergi tanpa jejak
Hati bagai kau sayat
Kenangan telah kau hancurkan
Pedih perlahan terlukiskan
Kini… ada reruntuhan rindu menyelimuti kepergianmu
Beralaskan puing harapan yang tiada bertepi
Dan lagi… sepucuk Tanya terangkai, akankah rindu ini berakhir dalam duka ?
*MarwahGama* Makassar, 09 Juli 2017
Komentar