Tangisku memecah kesunyian
Tak seorang pun mampu menelusurinya
Hembusan angin sesaat seolah menertawaiku
Perihal sendiri
Perihal sunyi
Adalah alasanku memilih sang malam
Malam semakin larut
Derai air mata tak kunjung surut
Arungi waktu dimalam hari
Hadirkan rasa lelahnya jiwa
Kurangkai pasrah dalam masa
Arungi kehidupan meniti arah
Dalam harap kurangkai do’a untuk masa depan
Dalam mimpi kusematkan semoga
Makassar, 24 Februari 2020
Komentar