"Mama.. Dengarkan Aku" “Mama..lihatlah, kini aku bisa mengunjungimu” kataku sambil meneteskan air mata. Kalian perlu tahu bahwa dialah orang yang paling dekat denganku dan tau segalanya tentangku. Bahkan hal terkecil dariku pun ia sangat paham. Tanpa basa basi, ku curahkam semua kisahku kepada mama. “mama, kini aku sudah sarjana. Ribuan ucapan dan do’a mengiringi keberhasilanku. Bahkan kini aku telah di panggil oleh salah satu Perusahaan Swasta yang letaknya tak jauh dari kampusku dulu. Di sana aku menempati posisi yang sangat terpandang, yaitu sebagai sekertaris keuangan. Gaji dan bonus mengalir bagai air jernih ke dalam rekeningku tiap bulan. Aku pun sudah tidak tinggal di perkampungan itu, kini aku sudah bisa membeli sebuah apartemen yang sebagian orang menyebutnya sebaga istana terindah. Itu adalah hasil jerih payah ku sendiri, di sana aku tinggal berdua dengan ayah. Aku tidak pula bersusah payah untuk berjalan kaki ke sana ke mari bahkan aku tidak perlu l