Langsung ke konten utama

Tersenyumlah Ayah

Lembaran baru kini mulai terbentang kembali
Sederet harapan diujung senja telah tertata rapi
Bersama doa suci dan angan indahmu
Menjemput sebuah kebahagiaan hakiki
Ketulusan dan kedamaian telah tersimpul kokoh dalam sanubarimu

Engkau sosok pahlawan sejati yang perkasa
Sang idola terindah dalam hidup sepanjang masa
Takkan pudar meski beribu gelombang ombak mencoba menghapuskannya
Keringatmu yang bercucuran kala itu takkan mampu kubalaskan seutuhnya

Melihat usiamu kini.. Kau semakin berubah
Wajah yang dulu gagah perkasa kini perlahan memudar
Kulit kencangmu kian keriput
Kekuatan ototmu perlahan menyusut
Tubuh yang dulu kekar kini semakin kurus

Hadirmu menjadi penyejuk kalbu dan inspirasi disetiap langkahku
Cinta, kasih dan sayingmu yang tulus takkan mampu terukur
Ayah…  Terimalah hormatku !
Sebagai kado terindah untukmu
Tersenyumlah…. Untukkku dan adik-adikku
(2017)

@MarwahGama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat untuk semua yang tidak terlihat

  Di antara detik-detik yang retak, aku berjalan perlahan, mendekap usia yang menggigil di antara sela jemari. Malam-malam bertambah panjang, dan aku belajar diam, belajar membaca bisu di antara denyut jantung sendiri. Menuju ulang tahun, bukan pesta yang kutuju, melainkan lorong-lorong batin yang berselimut bayang. Aku adalah kapal kecil, menyusuri samudra waktu yang tak pernah benar-benar ramah, mengangkut patah yang diam-diam bertumbuh menjadi aku. Setiap tahun menambahkan sesuatu: sedikit lebih banyak kenangan yang lupa dibereskan, sedikit lebih banyak kehilangan yang disimpan rapat, sedikit lebih banyak keberanian untuk mencintai diri yang tak sempurna. Akan ada lilin, mungkin, akan ada tawa yang jatuh di antara gelas-gelas kosong. Tapi yang paling riuh adalah hening di dalam dada, merayakan semua perih yang tetap memilih bertahan. Dan malam itu, dalam sepi paling jujur, aku akan berbisik kepada bayanganku sendiri: terima kasih, telah tetap hidup meski berkali-kali ingin menye...

Rapuhnya Sajak Impian

Pelitnya bulan menyimpan cahayanya sendiri Bekunya bumi dalam nestapa Tegar terus menerjang diantara impian kelabu Menyusun langkah nan jauh Meninggalkan zona nyaman Mengikuti jejak jawaban yang engkau taburkan Sayatan pedang takkan membuat darahku jatuh meski hanya sebesar titik tirta Menemui sederet impian di sebarang Ibu; Impianku kini telah kutangguhkan Bangunan kokoh yang dengan susah payah kubangun kini telah roboh Saat sajak ini kugoreskan; Aku tidak lagi ada disana Aku tidak lagi mebersamai mereka Aku tidak lagi bersua saat rehat tiba Aku tidak lagi ada di kesibukan itu Ayah; Mentalku belum sekokoh bangunanmu Disenggol sedikit ia roboh Diasingkan sedikit ia pasti rapuh Ibu; Sabarku masih jauh beda denganmu Perasaanku masih sekedar rasa tanpa melibatkan logika Hatiku mudah hancur kala insan lain menaruh kebencian Ibu..Ayah; Percayalah, impianku tidak akan kutangguhkan lama Aku hanya butuh waktu untuk menganalisa mentalku Aku butuh butuh kete...

Tanpa Syarat

Hai orang baik. Apa kabar? Aku minta maaf karena pernah melukaimu begitu dalam, Membuatmu tak lagi bertahan dengan kisah yang pernah kita mimpikan untuk berakhir bahagia. Sebenarnya, Masih banyak hal yang belum sempat kuucapkan padamu, namun kita terlanjur dipisahkan oleh keadaan. Orang baik, Terima kasih telah membalas dendam dengan cara menghilangkan jejakmu dari pandanganku. Aku tahu,  Kamu hanya ingin memulihkan hati dengan tidak menampakkan dirimu dihadapanku lagi, aku paham. Satu hal, Jika saja engkau sempat membaca ini, aku sedang tersenyum untukmu. Aku tidak akan mungkin memintamu untuk kembali lagi bersamaku, karena aku masih sangat-sangat sadar diri bagaimana aku pernah membuatmu jatuh sejatuh-jatuhnya dulu. Kamu baik-baik ya, Aku yakin dia yang saat ini mendampingimu adalah pribadi yang jauh lebih baik dariku, meskipun katamu tidak ada orang yang lebih baik dariku. - Agustus, 2021🕊️